Dead Page pada Website, Hapus atau Pertahankan?
Seiring berjalannya waktu ketika kamu memiliki website sendiri, kamu harus konsisten membuat konten agar website kamu terus berkembang dan juga untuk memenuhi kebutuhan pengunjung website kamu. Namun, karena konten website kamu terus bertambah, kamu akan meninggallkan banyak konten pada halaman yang tidak lagi dihubungkan atau tidak lagi muncul di halaman pencarian google halaman ini biasa disebut dengan “dead page”. Dead page adalah halaman atau tautan di situs web yang tidak lagi berfungsi atau tidak menarik pengunjung. Ketika pengguna mengklik dead page, mereka akan melihat pesan kesalahan atau tidak menemukan konten yang diharapkan.
Lalu apakah yang perlu dilakukan dengan “dead page” ini?
Apakah dengan menghapusnya akan menurunkan performa website kamu. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada dead page.
Memastikan apakah halaman benar-benar mati
Sebelum memutuskan akan melakukan apa pada halaman, pastikan terlebih dulu seberapa aktif atau tidak aktif halaman tersebut. Membandingkan visibilitas pencarian dan data traffic adalah langkah awal yang baik untuk memutuskan sesuatu pada halaman yang mati.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dead page. Kamu dapat memeriksa apakah halaman tersebut muncul di hasil pencarian Google atau apakah ada tautan dari halaman lain di situs web kamu atau situs lain. Pertimbangkan juga apakah halaman tersebut masih memiliki pengunjung dalam 12 bulan terakhir dan dari sumber mana pengunjung tersebut berasal.
Jika kamu memutuskan untuk menghapus dead page, pastikan untuk mengalihkan URL ke halaman yang relevan. Ini akan membantu menjaga otoritas domain situs kamu.
Namun, jika halaman tersebut memiliki permintaan yang tinggi tetapi visibilitas rendah, pertimbangkan untuk memperbaikinya dengan meningkatkan kualitas konten kamu.
Kamu juga harus berhati-hati ketika menggabungkan halaman dengan konten yang serupa. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan tautan berharga dan mengganggu struktur tautan internal situs kamu.
Selain itu, ketahui bahwa Google menggunakan algoritma yang canggih untuk menilai situs web. Mereka cenderung menghindari situs dengan banyak dead page. Pastikan situs kamu selalu diperbarui agar tetap relevan dengan kebutuhan pengguna dan perubahan algoritma mesin pencari.
Persaingan dalam situs
Ada kemungkinan bahwa halaman yang dipertanyakan bersaing dengan halaman lain di situs kamu. Ini adalah masalah umum terutama untuk situs dengan bagian blog, karena tidak jarang suatu subjek dibahas lebih dari satu kali selama bertahun-tahun.
Jika kamu sudah menulis sebuah artikel tentang alasan untuk membeli mobil bekas pada tahun 2010, dan kemudian memposting artikel serupa tiga tahun kemudian, Google hanya akan menampilkan salah satunya, dan mungkin membuat satunya lagi tidak aktif.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan :
- Menggabungkan keduanya menjadi satu artikel super
- Menghapus artikel lama
- Mengalihkan URL artikel lama ke artikel yang lebih baru, menggabungkan otoritas keduanya
- Mengubah kedua artikel untuk meningkatkan perbedaan di antara keduanya
Algoritma Google
Algoritma Google ada untuk memastikan pengguna website mendapatkan hasil terbaik. Algoritma-algoritma ini dapat melihat situs kamu dengan buruk jika memiliki banyak halaman mati.
Pan berfokus pada kualitas konten dan tidak menyukai situs yang penuh dengan halaman-halaman tipis dengan materi yang serupa.
Pulihkan atau hapus?
Jelas bahwa harus ada tindakan, tetapi tindakan apa yang diambil, dan urgensi masalah ini, tergantung pada berbagai faktor. Jumlah halaman ‘mati’ akan menentukan seberapa mendesak masalah ini, dengan beberapa jenis situs lebih rentan daripada yang lain.
Penjual eceran dan agen properti lebih sering menambahkan halaman-halaman baru daripada kebanyakan situs lain, tetapi halaman-halaman ini cenderung menjadi tidak aktif dengan cepat. Jika hal ini terjadi pada situs kamu, dan jumlah tautan rusak lebih banyak daripada tautan yang aktif, maka saatnya untuk bekerja.
Jika kamu memutuskan untuk tetap menyimpan halaman tersebut, tidak cukup hanya membiarkannya begitu saja. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kamu sebaiknya menggabungkannya dengan versi yang lebih baru atau melakukan perubahan untuk meningkatkan relevansinya. Ini bisa menjadi langkah yang tepat jika permintaan untuk topik halaman tersebut tinggi tetapi impresi pencarian rendah, atau jika halaman tersebut memiliki banyak tautan ke halaman lain di situs kamu.
Di sisi lain, kamu juga bisa menghapus halaman tersebut, tetapi pertimbangkan untuk mengalihkan URL ke halaman yang lebih relevan jika memungkinkan. Pilih opsi ini jika halaman kamu sudah berada di bagian bawah hirarki, jika ada halaman serupa yang sudah berkinerja lebih baik, atau jika halaman tersebut sama sekali tidak memiliki impresi atau lalu lintas.
Selain itu, pastikan tidak ada halaman penting lain yang bergantung pada kehadiran halaman mati sebelum kamu menghapusnya.
Melangkah ke depan
Website kamu, seperti bisnis kamu, memerlukan perhatian yang konstan agar bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat. Menghapus konten yang tidak relevan tentunya akan menjadi bagian dari proses ini, tetapi pertimbangkan dengan matang halaman-halaman yang akan kamu simpan dan hapus. Dampak yang ditimbulkan mungkin lebih besar daripada yang kamu bayangkan.
Kesimpulan
Dead page adalah hal yang harus diatasi. Pertimbangkan apakah halaman tersebut dapat diperbaiki atau lebih baik dihapus. Selalu perhatikan kualitas dan relevansi konten di situs web kamu untuk meningkatkan kinerja dan peringkat situs secara keseluruhan.
Terimakasih sudah membaca sampai habis, jangan lupa kunjungi media sosial Jetdino.
Instagram : Jetdinocom
Facebook : Jetdino.com
Tiktok : Jetdinohosting
Youtube : Jetdino HostingĀ
Linkedin : PT. APIK Media Inovasi
Source : https://econsultancy.com/dead-web-pages-should-they-be-deleted/